Wednesday, 13 March 2013


Jakarta: Perusahaan operator jalan tol pelat merah, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk berpartisipasi menyumbangkan ide dalam rangka mengatasi kemacetan yang terus menghinggapi kota Jakarta.

Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mengatakan, pihaknya mengundang siapa saja yang memiliki usulan atau ide cemerlang mengatasi kemacetan di Jakarta, tepatnya di jalan tol dalam kota Jakarta, lewat sayembara berhadiah total Rp100 juta.

"Intinya kami meminta masyarakat yang punya ide cemerlang untuk mengatasi kemacetan untuk menyalurkannya," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (12/3).

Ia menuturkan, sayembara ini akan dibuka selama satu bulan dimulai pada 12 Maret 2013 dan terbuka untuk umum, kecuali karyawan Jasa Marga beserta keluarga. BUMN ini mengundang seluruh orang, kelompok, akademisi, pakar transportasi, wartawan hingga masyarakat biasa untuk menyumbangkan idenya.

Corporate Secretary Jasa Marga David Wijayanto mengatakan tak banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh para peserta sayembara. Namun, syarat utama adalah masih dalam yurisdiksi perusahaan dan dapat diimplementasikan dalam jangka pendek.

Di samping itu, ide yang diusulkan tidak boleh termasuk dalam tujuh langkah terobosan yang akan diberlakukan Jasa Marga dalam rangka mengurangi kemacetan. Tujuh langkah tersebut yakni penerapan contra flow Cawang-Semanggi, Penutupan pintu keluar (off ramp) Tegal Parang dan Bank Bukopin, Penerapan contra flow Grogol-Slipi, Penerapan contra flow Cawang Rawamangun, Pelebaran tol Pluit-Kapuk, Penambahan Gardu tol Pluit-Kapuk, dan Penyelesaian proyek tol pelabuhan Tanjung Priok.

"Ide usulannya juga harus jangka pendek dan tidak memakan biaya besar. Jangan seperti membuat fly over, itu kan jangka panjang," ujarnya.

Total hadiah yang diperebutkan dalam sayembara ini mencapai Rp100 juta. Pihaknya akan menerima usulan dan proposal dari para peserta hingga 1 bulan ke depan melalui website Jasa Marga yaitu www.jasamarga.com.

"Hadiahnya Rp100 juta. Kalau ada 1 yang akan kami aplikasikan berarti Rp100 juta untuk 1 orang, kalau ada 2 berarti Rp100 juta untuk 2 orang," ujarnya.

David melanjutkan, pihaknya menolak jika sayembara ini sebagai bentuk kegagalan Jasa Marga mengatasi kemacetan. Tujuan sayembara ini adalah untuk mencari solusi kemacetan dari segala pihak.

“Hal tersebut kami lakukan semata-mata demi mencari terobosan dari segala sisi untuk mengatasi masalah yang hampir tiap hari dihadapi masyarakat Jakarta,” kata dia.

0 comments:

Post a Comment