Orang Madura selalu menjaga diri dan wibawa keluarga. adagium “ethembeng pote tolang kathembeng poteh mata” Lebih
baik mati atau putih tulang dari pada menanggung malu. Orang Madura
merasa sulit untuk memaafkan apabila dipermalukan atau keluarganya
dipermainkan.
Carok
bisa dikategorikan menjadi dua, ada carok yang spontans dan carok yang
direncanakan. Kalau carok yang spontans, saat ini sulit terjadi karena
orang Madura sekarang jarang membawa senjata tajam (sikep).
Mereka pergi ke sawah dengan membawa senjata terkadang hanya untuk
menjaga diri, pada umumnya orang itu sudah memiliki musuh, Proses
terjadinya carok, di mulai dengan adanya perjanjian, pihak yang pertama
biasanya memberi tahu pihak yang kedua melalui orang lain untuk bertemu
di tempat tertentu.
Di
Madura, carok umumnya berkaitan dengan masalah perempuan atau masalah
irigasi, yaitu persoalan perairan di sawah. Ketika ada air dari sungai
besar dialirkan ke sawah yang lain atau ditutup sehingga sawah yang jauh
tidak kebagian air, sehingga terjadi pertengkaran karena tanaman
sawahnya terganggu. Di samping itu, Kebanyakan, orang madura lebih
percaya kepada pembicaraan orang lain, walaupun hanya kabar angin.
Seperti istrimu diselingkuhi, padahal tujuannya hanya untuk merusak,
motif –motif ini juga menjadi awal terjadinya carok.
Budaya
sarung yang ada di Madura, kebanyakan didominasi oleh masyarakat yang
pernah tinggal di Pondok Pesantren. Dengan memondokkan anaknya di
pesantren maka perilaku memakai sarung terbawa hingga masa -masa dewasa.
Sebagai pakaian sehari –hari, era tahun 2000 mulai ngettran budaya memakai sarung dan peci, banyak juga masyarakat Madura menyontoh sikap para blater (bajingan) dengan memakai peci (songkok)
yang tinggi, tujuannya biar mereka ditakuti atau dianggap seorang
blater, dengan membawa celurit atau senjata tajam. padahal blater yang
sebenarnya memiliki sikap yang royal, baik hati dan bijaksana.
Celurit Madura ada banyak bentuknya, ada Bangtoroi dan Bulu Ajem (bulu ayam) serta Kedang saarep ( Mirip Pisang) panjang di depan agak melikuk. Di daerah Galis dan Blega ada yang namanya calok bujur, bentuknya sama –sama memiliki keunggulan, barangkali itu agak tipis seperti samurai.
Carok
jarang terjadi dengan orang –orang pendatang, masyarakat luar Madura.
Carok terjadi antara masyarakat Madura sendiri. Carok bisa secara
berkelompok, kalau orang desa yang satu dengan desa lain ada konflik,
cara bercaroknya bisa direncanakan, misalnya antara masyarakat kota
Sampang dan Pamekasan beberapa tahun yang lalu, yang terjadi di kota
Surabaya.
Hukum
bagi orang yang bercarok sebenarnya bersifat tidak tertulis, namun
pemerintah harus menghukum setiap pembunuh dengan hukuman penjara. Di
Madura sendiri ada hukum yang tidak tertulis, pelaku carok yang membunuh
musuhnya, hukumannya dia akan dikucilkan dari pergaulan di masyarakat.
Dampaknya, anak –anak dan keturunannya bisa mendapatkan hal serupa.
Sebagai
masyarakat Madura, kita seharusnya mampu memperkenalkan segi positif
dari carok. Kita harus lebih banyak merilis berbagai segi positif
perihal carok, agar orang tahu bahwa carok itu bukan budaya orang
Madura. Kita seharusnya menceritakan bahwa carok bukan kebiasaan Madura.
Semakin banyak dirilis dari segi positifnya, maka anggapan buruk
tentang carok akan menghilang dengan sendirinya.
Bahkan, dalam pemilihan kepala desa (klebun)
pun sering terjadi carok karena adanya fanatisme terhadap tokoh –tokoh
yang ada di masyarakat, bahkan sampai menghabiskan uang berjuta –juta
rupiah. Orang Madura terbiasa menyebut kata carok ketika melihat ada dua
orang yang bertengkar atau berkelahi. Pertengkaran di Madura ada dua, Carok dan Atokar,
Carok adalah pertengkaran antara dua orang yang memakai celurit dan ada korbannya. kalau Atokar adalah
jenis pertengkaran karena ada kesalah pahaman atau karena faktor balas
dendam tetapi tidak memakai senjata. Di Madura, peristiwa ini sering
terjadi terutama di kampung –kampung pedalaman sehingga, menjaga diri
dan perasaan orang lain, adalah cara yang lain untuk menghindari
terjadinya carok antar masyarakat Madura.
0 comments:
Post a Comment